Kemenhub

Kemenbud Dorong Sulteng Jadi Pusat Informasi dan Pelestarian Seribu Megalit

Kemenbud Dorong Sulteng Jadi Pusat Informasi dan Pelestarian Seribu Megalit
Kemenbud Dorong Sulteng Jadi Pusat Informasi dan Pelestarian Seribu Megalit

JAKARTA - Upaya pelestarian warisan budaya kuno Indonesia memasuki babak baru dengan ditetapkannya Sulawesi Tengah sebagai pusat rujukan informasi kawasan megalitik nasional. 

Di tengah semakin meningkatnya perhatian terhadap peninggalan leluhur Nusantara, langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa kekayaan sejarah tidak hanya dijaga, tetapi juga dikelola secara terencana dan berkelanjutan. Kawasan dengan ribuan peninggalan batu besar berusia ribuan tahun itu kini diposisikan sebagai gerbang informasi “Seribu Megalit” bagi Indonesia.

Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) memberikan dukungan penuh terhadap Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai pintu masuk informasi dan pengelolaan warisan budaya megalitik. 

Penetapan ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam menjaga, melestarikan, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya leluhur kepada publik luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dukungan Pemerintah Pusat untuk Warisan Megalitik

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan telah secara resmi menetapkan daerahnya sebagai gerbang informasi seribu megalit. Penetapan ini menjadi bukti konkret bahwa kekayaan budaya megalitik di Sulawesi Tengah mendapatkan perhatian serius dari negara.

"Jadi ini menunjukkan bahwa Bumi Seribu Megalit bukan sebuah angan-angan belaka, tetapi merupakan sebuah rencana nyata yang telah mendapatkan dukungan besar dari pemerintah pusat, tentunya sebagai masyarakat Sulawesi Tengah menjadi kebanggaan untuk kita semua," kata Gubernur Anwar.

Menurut Anwar, perhatian Kementerian Kebudayaan terhadap pelestarian situs-situs megalitik di Sulawesi Tengah tidak lepas dari nilai sejarahnya yang sangat tinggi.

Warisan budaya tersebut merupakan peninggalan leluhur masyarakat setempat dengan usia mencapai ribuan tahun, sehingga membutuhkan penanganan yang serius dan berkelanjutan.

Infrastruktur Pelestarian Mulai Beroperasi

Salah satu wujud nyata komitmen negara dalam menjaga kebudayaan megalitik ditandai dengan mulai beroperasinya laboratorium, storage, dan pusat informasi kawasan Megalitik Lore Lindu. 

Fasilitas tersebut berlokasi di Watunonju, Kabupaten Sigi, dan dirancang sebagai pusat konservasi sekaligus pengelolaan data sejarah.

Kehadiran fasilitas ini dinilai sangat strategis karena mampu mendukung kegiatan penelitian, penyimpanan, dan dokumentasi benda-benda cagar budaya secara lebih profesional. 

Dengan standar nasional, pengelolaan warisan megalitik diharapkan menjadi lebih terarah dan berkelanjutan.

Kunjungan Menteri Kebudayaan Perkuat Komitmen

Anwar Hafid juga menyoroti kunjungan Menteri Kebudayaan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut ke Kabupaten Sigi dan Poso. Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat secara langsung warisan budaya Situs Megalitik Pokekea dan Behoa.

"Alhamdulillah, Menteri Kebudayaan selama 3 hari berturut-turut berkunjung ke Kabupaten Sigi dan Poso untuk melihat secara langsung warisan budaya Situs Megalitik Pokekea dan Behoa, artinya kebudayaan dan warisan leluhur Sulawesi Tengah mendapat perhatian serius serta sejalan dengan salah satu visi pembangunan Pemprov Sulteng yaitu Berani Berkah yang menempatkan nilai religius dan kearifan lokal sebagai landasan pembangunan daerah," ucapnya.

Menurut Anwar, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.

Apresiasi Pemerintah Kabupaten Sigi

Sementara itu, Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae menyampaikan apresiasinya terhadap pembangunan laboratorium, storage, dan pusat informasi kawasan Megalitik Lore Lindu di wilayahnya. Ia menilai fasilitas tersebut tidak hanya penting bagi Kabupaten Sigi, tetapi juga bagi Sulawesi Tengah secara keseluruhan.

"Tentunya ini merupakan salah satu komitmen yang bisa menunjang pelestarian budaya di Kabupaten Sigi termasuk menjadi pusat informasi budaya umumnya di Sulteng," sebut Rizal.

Ia menambahkan, keberadaan fasilitas ini diharapkan mampu menjadi pusat konservasi dan penelitian, sekaligus mendukung pengelolaan benda-benda cagar budaya secara profesional dan sesuai standar nasional.

Dorongan Pembangunan Museum Daerah

Rizal juga menegaskan pentingnya pembangunan museum daerah di Kabupaten Sigi sebagai langkah lanjutan dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya. Menurutnya, museum memiliki peran strategis dalam memperkuat identitas daerah sekaligus menjadi ruang pembelajaran bagi masyarakat.

"Museum di Sigi nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pameran koleksi sejarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi, penelitian, serta sarana pembelajaran bagi generasi muda agar mengenal, mencintai, dan bangga terhadap sejarah serta jati diri budayanya," kata dia.

Museum daerah tersebut diharapkan dapat menjadi simpul penting dalam jaringan pelestarian budaya, sekaligus mendukung pengembangan pariwisata berbasis budaya yang berkelanjutan.

Kebutuhan Mendesak Seiring Temuan Baru

Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan bahwa kebutuhan pembangunan museum daerah semakin mendesak seiring dengan meningkatnya penemuan benda-benda bersejarah di wilayah Sigi. Tanpa fasilitas yang memadai, potensi kerusakan dan kehilangan nilai sejarah benda-benda tersebut menjadi lebih besar.

"Ia menuturkan museum daerah di Sigi dapat menjadi simpul penting dalam pelestarian warisan budaya, sekaligus pengembangan pariwisata berbasis budaya yang berkelanjutan. Saat ini semakin banyak penemuan benda-benda bersejarah di Sigi, sehingga kebutuhan gedung museum daerah yang representatif menjadi semakin mendesak," ujarnya.

Dengan ditetapkannya Sulawesi Tengah sebagai gerbang informasi seribu megalit, pemerintah berharap warisan budaya megalitik tidak hanya terjaga, tetapi juga mampu memberikan manfaat edukatif, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat setempat. 

Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa pelestarian budaya adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang berakar pada jati diri bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index